Bolak-balik Kata

ni hasil bolak balik kata yang gw dapet ataupun yang gw buat…

belajar bukan hanya mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi melakukan apa yang sudah kita ketahui

jangan menggunakan orang-orang untuk membangun pekerjaan besar, tapi gunakanlah pekerjaan itu untuk membangun orang-orang yang besar

jangan menunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka kita kan tambah bahagia

Pengalaman adalah guru yang baik, tapi guru yang baik belum tentu berpengalaman (^_^)

orang pesimis suka melihat kesempitan dibalik kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dibalik kesempitan

Janganlah Berkata “Wahai Tuhan! Masalahku sangatlah Besar!”
tapi katakanlah “Wahai Masalah!! Tuhanku sangatlah Besar!!”
-apapun masalahnya, Tuhan bersama kita, percayalah-

anjing mengonggong kafilah berlalu, tapi kalo kafilah menggonggong belum tentu anjing berlalu(^_^)

“Gw Memang tidak bisa menghentikan Hujan! tapi Hujan tidak Bisa menghentikan semangat GW!!!!”

hal-hal yan kecil membentuk kesempurnaan, walau kesempurnaan itu bukanlah hal yang kecil

kurang pas jika ada orang yang mengatakan bahwa cinta itu dapat menyatukan dua insan yang berbeda agama. Saya lebih suka mengatakan bahwa agama itu bisa menyatukan dua insan yang sedang jatuh cinta

================================================== ======

update

bukan titik yang menyebabkan tinta
tapi tinta yang menyebabkan sebuah titik
bukan cantik yang menyebabkan cinta
tapi cinta yang menyebabkan kau menjadi lebih cantik

lebih baik sulit “tapi bisa!” daripada “bisa tapi sulit”

lebih baik “mencoba gagal” daripada “gagal mencoba”

mendingan “bekerja tetap” atau “tetap bekerja”?
mw liat yang lain, silahkan liat di

BOlak Balik Terbaru Gan!!!!

Renungan Hidup

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke Tempat Ibadah untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Tuhan selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa. Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar kitab Suci tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Tempat Ibadah

Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saatterakhir untuk event yangmenyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur’an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.

Jangan Menunggu Bisa baru melakukan! Tapi Lakukanlah! Kamu Pasti Bisa!!![MOTIVASI!!!]

Jangan menunggu bahagia baru tersenyum.
tapi tersenyumlah, maka Kamu kian bahagia

Jangan menunggu kaya baru bersedekah.
tapi bersedekahlah, maka Kamusemakin kaya

Jangan menunggu pasangan yang sempurna baru menikah.
tapi menikahlah, maka kesempurnaan akan hadir dalam hidupmu
(-kunci pernikahan yang sempurna adalah tidak mengharapkan kesempurnaan-)

Jangan menunggu termotivasi baru bergerak.
tapi bergeraklah, maka Agan akan termotivasi


Jangan menunggu dipedulikan orang baru Agan peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain! maka Agan akan dipedulikan…

Jangan menunggu orang memahami Agan baru kita memahami dia,
tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan Agan

Jangan menunggu terinspirasi baru menulis.
tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu

Jangan menunggu proyek baru bekerja.
tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu

Jangan menunggu dicintai baru mencintai.
tapi belajarlah mencintai, maka Agan akan dicintai

Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang,
tapi hiduplah dengan tenang, Insya Allah bukan sekadar uang yang datang,

Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti.
tapi bergeraklah, maka Agan akan menjadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu sukses baru bersyukur.
tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu

Jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah! Agan pasti bisa!

Para Pecundang selalu menunggu Bukti
dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti

Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!
WAIT LESS DO MORE!!!

Insya Allah…

Mengapa Tuhan jarang mengabulkan Do’a kita? Mau tahu jawabannya?

Awalnya ….

Aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Ia beri aku kaktus berduri…

Aku minta pada Allah binatang yang mungil dan cantik, Ia beri aku ulat berbulu…

Aku sedih, protes, kecewa, betapa tidak adilnya ini…

Namun kemudian…

Kaktus itu berbunga indah, bahkan sangat indah

Ulat itu tumbuh berubah menjadi kupu – kupu yang sangat cantik

Kadangkala Tuhan hilangkan sekejap matahari, kemudian Dia datangkan pula guruh dan petir, puas kita menangis mencari dimanakah matahari?? Ternyata Tuhan ingin hadiahkan kita pelangi

Itulah jalan Allah, indah pada waktunya

Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tapi Dia memberi apa yang kita perlukan

Kalau kita meminta ikan paus, Allah kasih samudra dengan ombak yang besar…

Kalau kita minta kekayaan, Allah kasih kemiskinan yang berat agar kita bisa kaya lewat usaha sendiri

Kalau kita minta jadi orang berhasil, Allah terus kasih Masalah agar kita bisa berhasil menyelesaikannya

Kadang kita sedih, kecewa, terluka…

Tapi jauh di atas segalanya, Dia sedang merajut sesuatu yang terbaik untuk kehidupan kita

Yakin saja sama Allah… dan berusaha..  Jangan hanya berdo’a saja karena Allah hanya memberi fasilitas, kita yang memanfaatkan fasilitas tersebut.

Dan ketika ada masalah janganlah berkata “Wahai Allah, Masalahku sangatlah Besar!!” tapi katakanlah “Wahai Masalah!!! Allah Itu Maha Besar!!!!”

Yakin saja sama Allah karena setiap masalah Insya Allah dapat diselesaikan jika kita mau bekerja

Dan syukurilah apa yang kita punya.

Jangan menunggu bahagia baru bersyukur, tapi bersyukurlah, maka kita kan bahagia..

” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Kemudahan Pasti Datang Setelah Kesulitan

Nabi-Nabi umat muslim pernah berkata:

“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

Hal ini juga tercantum dalam firman-Nya :

“Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesulitan” (QS. Ath-Tholaq : 7)

Dan firman-Nya :

“Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan dan sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan” (QS. Asy-Syarhu : 5-6)

Sesungguhnya kesulitan, kesedihan, kesempitan dan musibah-musibah itu akan menjadikan seorang muslim suci dan bersih dari kotoran-kotoran (dosa dan noda) dan akan menjadikan hatinya selalu bergantung kepada Allah dan semakin bertambah ketergantungan ini seiring dahsyatnya musibah dan cobaan. Seorang Muslim akan selalu merendahkan dirinya kepada Allah dengan niat yang ikhlas. Dan inilah sebab dihilangkannya kesulitan. Diriwayatkan bahwa Imam Syafi’i pernah mengatakan :
Bersabarlah, karena kelapangan itu akan datang secepatnya

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala perkaranya maka dia akan bahagia

Barangsiapa yang selalu menyerahkan diri kepada Allah maka dia tidak akan ditimpa bencana

Dan barangsiapa yang mengharap kepada Allah dia akan mendapatkan harapannya

Di dalam hadits di atas Nabi Muhaamad berkata : Kesusahan tidak akan kekal abadi selama dia mau bersabar dan mengharap pahala serta yakin bahwa semua itu telah ditaqdirkan oleh Allah ta’ala dan tidak ada tempat untuk melarikan diri darinya, lalu diapun tetap istiqomah di atas agama-Nya.

Orang yang merasa diri Susah, adalah Orang yang menganggap Kesusahan itu Abadi.

Tapi barangsiapa yang Tak Kenal menyerah adalah ia yang mengangap Kesusahan itu TAK ABADI bahwa Roda Akan terus Berputar, Silih berganti menjadi Kebahagiaan. Amin.

Tips Sederhana Menjadi Orang Yang Bahagia

Assalamu’alaikum….

Sebelum ke bahasan,  coba liat dulu illustrasi di bawah ini … :

Pikiran 1 : Fpi walau mereka menjunjung tinggi syari’at Islam, Tapi Cara Mereka Sangat Kasar!!!
Pikiran 2 :  Fpi walau Cara Mereka Sangat Kasar, Tapi mereka Menjunjung tinggi Syari’at Islam!!!

Ada lagi nih :

Pikiran 1 : Olga walau Dia Presenter Handal, Tapi Gayanya Kayak Banci!!!
Pikiran 2 : Olga walau Gayanya Kayak Banci, Tapi Dia Presenter Handal!!!

Rek.. Aku sebenarnya hanya Bolak Balikin kata, tapi dengan cara yang beda dan akhirnya menjadi Persepsi Yang Berbeda….

Contoh lagi :

Jika kita download sesuatu, sudah setengah jam baru 25% downloadnya…  Apa yang kalian katakan ? Pasti kayak gini : “Waduh !! Masih 75% lagi” atau “Waaah! sudah 25% lagi nih” ????
Yang Pertama ga sabaran, yang kedua keliatan sabarnya… malah bersyukur

————————————————————-
Jadi… salah satu Cara Sederhana Menjadi Orang Yang Bahagia adalah:
BERPIKIR POSITIF DAN BERSYUKUR


Apapun masalahnya, siapapun orangnya, kapanpun waktunya…..
Berpikirlah Positiflah dan bersyukurlah Setiap saat…..

Jangan Menunggu Bahagia Baru Bersyukur, tapi Bersyukurlah, maka kita akan tambah bahagia

Jangan menunggu keadaan baik baru berpikir positif, tapi berpikir positif lah, maka keadaan semakin baik.

Nah pertanyaannya: Bagaimanakah agar kita bisa berpikir positif setiap hari?
Jawabnya gampang Gan…. Tinggal ubah kata-kata yang berkesan buruk menjadi berkesan baik

Contoh 1: lebih enak makan yang mana?
“Telor Setengah Matang” atau “Telor Setengah Mentah”?

Padahal dua-duanya sama-sama setengah?  Hanya saja kata “mateng” lebih baik daripada kata “mentah”

contoh 2: lebih enak denger yang mana?
“kamu Ganteng… tapi BODOH!!!” atau “Kamu bodoh… tapi GANTENG!!!”

hanya dibolak-balik, tapi menghasilkan persepsi yang berbeda
NAh….. sekarang mari kita ubah persepsi negatif kita menjadi persepsi positif

Nih contohnya:

Gw dapet masalah nih!!!! => Gw mendapat Tantangan nih!!!!

Gara-gara Hujan Sialan!!! => Karena Hujan, pepohonan jadi tumbuh subur

Wah Panas Banget hari ini!! => wah cerah Banget Hari Ini…

Bisa… Tapi SULIT!!! => sulit… Tapi BISA!!!!

Yaaaaah….. => YEAHHH!!!!!

Wah sudah jatuh tertimpa tangga pula nih!! => wah… sudah jatuh, tertimpa tangga, masuk rumah sakit, ketemu suster cantik… nikah deh…  he,he,he ^_^

Dilarang MEROKOK!!! => Merokok itu DILARANG!!!!
(jangan fokus pada tulisan rokoknya, tapi fokus pada larangannya)

Buanglah sampah pada tempatnya => Taruhlah sampah pada tempatnya

Dia baik, tapi pelit… => dia pelit, tapi baik….

SIALAN!!! Gw ga Lulus Ujian!!! => Alhamdulillah, kelulusan gw tertunda agar gw dapat pengalaman untuk dijadikan pelajaran di masa yang akan datang…

KENAPA Gw GAGAL Terus!!??? => Bagaimana caranya ya agar gw berhasil?

Wahai Tuhan!! Masalahku sangatlah Besar!!! => WAHAI Masalah!!!! TUHANku SANGATLAH Besar!!!
dst…..

Masa bodoh seberapa buruk orangnya dan seberapa buruk situasinya, yang penting seberapa baik sikap kita terhadap segala sesuatu yang terjadi….

Karena Sikap Baik atau Buruknya kita terhadap orang atau sesuatu sebenarnya bukan menunjukkan siapa Mereka, tapi menunjukkan siapa diri Kita

Karena seperti kata pepatah “kamu Adalah Yang Kamu Pikirkan”

Karena Hidup ibarat Gema, Jika kita berteriak “Kamu Ganteng!!!!” Maka Gema pun menjawab “Kamu Ganteng!!! kamu ganteng!!! kamu ganteng!!! … dst”

Tapi jika kamu berkata “Kamu Jelek!!!!!” maka Gema pun Menjawab “Kamu Jelek!!! kamu jelek!!! kamu Jelek bangeet!! … dst” (hehe canda)

Jadi… mulai sekarang : Bersikap Positiflah…. Bukan untuk orang lain… Melainkan Untuk Diri Kita Sendiri!!!

Gan… yang penting MERUBAH DIRI SENDIRI DULU……

Ibarat jika kita ingin membuat seluruh desa wangi, kita tidak perlu menyemprotkan di setiap sudut di desa2 dan menghabiskan banyak parfum untuk membuat desa wangi….

CUKUP OLESKAN MINYAK WANGI DI HIDUNG KITA… Maka Seluruh Desa Akan Terasa Wangi… Begitu juga dengan perubahan….

DOWNLOAD MODUL PERMAKULTUR

Daftar Isi

Bab 1. Pendahuluan Permakultur 1

Bab 2. Pola Alam & Disain Permakultur 11

Bab 3. Rumah, Air & Pengolahan Limbah 37

Bab 4. Tanah yang Sehat 69

Bab 5. Penyimpanan Benih dan Pembibitan 101

Bab 6. Kebun untuk Rumah Tangga & Masyarakat 129

Bab 7. Pertanian 151

Bab 8. Hutan, Penanaman Pohon & Bambu 175

Bab 9. Pengendalian Hama Terpadu 215

Bab 10. Sistem Ternak 235

Bab 11. Akuakultur 267

Bab 12. Teknologi Tepat Guna 295

Bab 13. Koperasi & Kelompok Usaha 267

Renungkanlah wahai Mahasiswa

Saat kuliah dulu, baik dosen pembimbing ataupun dosen wali sering berujar bayak tentang kiat-kiat mengoptimalkan potensi diri.

Semakin banyak waktu yang digunakan untuk senantiasa menggali hal-hal baru demi memperkaya khazanah ilmu pengetahuansemakin baik.

Rasa keingintahuan terhadap sesuatu semakin dipupuk. Alhasil selalu tumbuh semangat untuk mempelajari hal-hal baru. Dari yang tidak biasa sampai sesuatu yang spektakuler.

Tak ada yang salah memang…,

Dengan apa yang ku pelajari, sedikit demi sedikit mempengaruhi caraku bertindak. Atas apa yang kupelajari tentang berbagai hal membuatku mengetahui bagaimana cara bertindak yang sesungguhnya.

Dosenku mengetahui apa yang terjadi padaku………, dosenku berujar bahwa aku harus mampu menunjukkan apa yang aku bisa sehingga orang lain dapat mengetahui tentang “kebisaanku”. Tak ada guna seseorang memiliki sebuah “kebisaan” tapi tidak diketahui orang.

Aku terpacu, semakin aku mampu mengatasi berbagai hal semakin pula aku merasa harus mempublikasikannya. Bukan untuk mendapat sanjung puji, melainkan melatih kemampuan bagaiman aku “menjual” kemampuanku. Menurut dosenku, kemampuan menjual itulah sebagai bekalku kelak mengarungi kehidupan nyata. Ah, aku-pun tak banyak protes. Ku ikuti petunjuk itu dengan level khidmat yang sangat mendalam.

Sesuatu yang terbersit, berubah menjadi keinginan. Keinginan tertuang dalam perbuatan. Perbuatan yang berulang menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan membentuk karakter.

Terbiasa terpublikasi, aku menjadi orang yang sangat dominan. Dalam tim, minimal aku menjadi komandan tim. Kepekaan terhadap rasa kebersamaan dalam bertindak di suatu tim tergantikan oleh rasa percaya diriku terhadap kemampuanku menyelesaikan misi dengan sempurna. Aku sangat terobesesi pada target.

Aku terbentuk menjadi pribadi yang target oriented. Proses sering kupandang hanya sebagai media mencapai target. “Short Cut”, short cut, dan short cut…………

Sampai suatu ketika, aku menyadari bahwa diriku menjadi “idiot useful”. Aku fikir diriku selama ini adalah seorang “genius useful” tapi ternyata sebaliknya.

Selama ini, ternyata, orang-orang dengan kemampuan dibawahku adalah orang-orang yang memanfaatkanku. Aku tak lagi menjadi tuan atas permasalahanku. Aku -lebih- menjadi “alat” bagi mereka yang menggunakanku.

Aku pintar tapi tak cukup cerdas. Mereka yang tak sepintar aku, menggunakan kepintaranku untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Mereka lebih cerdas dalam memanfaatkan kepintaranku.

Mereka yang tak sepintarku lebih mau menghargai proses dan mampu bertindak menggunakan perasaan. Mereka lebih mementingkan keberhasilan tim dibandingkan sibuk mengklaim siapa yang paling berjasa mensukseskan tujuan tim.

Beruntunglah aku berada ditengah orang-orang yang tak cukup pintar, tapi cukup cerdas menggunakan perasaannya…

-Sanjaya Hadikusumo, May 2010-

Catatan tentang KEPEMIMPINAN (From my Best Friend)

Duhai Allah yang Maha Menatap, karuniakanlah kepada kami ilmu yang membuat kami dapat mengenal RasulMu, yang membuat kami tetap lurus berjalan di jalanMu. Wahai yangMaha Mendengar, lindungi pertemuan ini dari ilmu dan amal yang menyesatkan. Amin Ya Robbal’alamin.

Saudara-saudaraku Sekalian,
Indonesia dengan hampir 200 juta umat Islam, kalau saja bisa memiliki pemimpin yang sangat tangguh akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikut. Kalau pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Para pengikut menduplikasi pemimpinnya. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pimpinan kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula umatnya. Kalau kita lihat kondisi bangsa kita sekarang jangan pesimis, kalau kita tidak bisa memimpin sekarang, mudah-mudahan generasi kita yang akan datang akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas tinggi.

Saudara-saudaraku Sekalian,
Apakah pemimpin itu lahir begitu saja? Kalau singa, sudah dilahirkan menjadi raja hutan, tetapi manusia ada yang memiliki bakat menjadi pemimpin, belum tentu dapat memimpin dengan baik kalau tidak disertai dengan ilmu. Menurut analisa di Indonesia, ada jenis pemimpin ulama pesantrenan: dibesarkan di pesantren, ilmu agamanya luas, tapi kelemahannya kata para ahli adalah dalam bidang manajemen, sehingga sulit untuk mengurus sesuatu yang besar. Ada juga yang birokrat: aktif di islam, kemampuan organisasinya bagus tetapi pendalaman agamanya belum mantap. Ada tipe mubaligh yang seperti selebritis: dia ceramahnya bagus, diliput media massa, akhirnya jadi terkenal dimana-mana, dijadikan idola, tetapi kadang-kadang kurang mengakar dalam menggerakkan masyarakat.

Yang kita impikan adalah yang seperti Rasul, dia mumpuni dalam keilmuannya, berkemampuan dalam manajemen, beliau juga punya kemampuan membangun opini di masyarakat .

Dengan dasar “Setiap diantaramu adalah pemimpin”, Setiap kepemimpinan akan ditanya oleh Allah. Semua pemimpin termasuk pemimpin rumah tangga tidak terkecuali. Berikut rumus sederhana untuk menjadi pemimpin yang dicintai.

Pemimpin itu bukan yang mengerjakan segalanya sendiri, kalau ia melakukannya sendiri akan gagal ia memimpin. Kalau kita ingin untung sendiri akan sengsara akhirnya, karena kita sering merasa untung jika kita untung sendiri, padahal keuntungan sebenarnya bagi kita adalah jika kita menjadi jalan keuntungan bagi orang lain.

Apakah rahasia utama kepemimpinan? Jawabannya adalah : kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan dari kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik, jangan pikirkan orang lain, pikirkan diri sendiri dulu. Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan ini bagus, kokoh, megah karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong kalau tidak diawali dengan diri sendiri.

Ibu yang ingin anaknya ramah, lembut, pertanyaannya adalah sudah ramah dan lembutkah saya? Jangan menyuruh orang lain kalau belum menyuruh diri sendiri, jangan melarang orang lain sebelum melarang diri. Orang yang tidak cocok antara perbuatan dan perkataan akan runtuh wibawanya. Guru, ibu, bapak atau pemimpin akan runtuh wibawanya kalu tidak cocok. Siapapun kalau tidak serius menjadi contoh akan jatuh wibawanya.

Ada seorang yang mengajarkan ilmu di Daarut Tauhiid mengatakan bahwa visual itu mengambil bagian 50-60 persen, sedang vokal hanya beberapa persen sisanya adalah verbal. Kata-kata seperti ini kecil pengaruhnya, yang berpengaruh itu adalah visual kita. Contohnya nada bicara dalam berkata-kata. Tetapi jika tidak berkata-katapun akan jadi masalah.

Jadi kalau kita berangan-angan ingin jadi pemimpin jangan memikirkan bawahan, pikirkan saja diri kita dulu. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi Mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri adalah omong kosong. Misalnya ketika sedang rapat kita sombong, berapa banyak potensi yang tidak bisa keluar hanya karena pemimpinannya sombong. Rapat yang dipimpin dengan emosional akan banyak potensi solusi yang tidak dapat keluar karena pemimpinnya emosional. Makanya seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam menjadi contoh atau suri tauladan, modalnya harus yakin dengan kebenaran contoh tersebut; karena kalau kita tidak yakin atau ragu-ragu kita tidak dapat menjadi contoh. Hanya orang yang berpengetahuan luas yakin akan ilmunya yang berhasil menjadi contoh.

Ingatlah rumus 5 S (senyum, salam sapa, santun, sopan). Khusus untuk pelajaran senyum, ternyata jika kita makin tahu ilmu senyum makin nikmat senyum itu. Senyum itu bisa dilihat dari mata. Senyum yang asli, mata itu sedikit redup, karena kalau melotot tidak jadi senyumnya.

Ternyata untuk senyum itu memerlukan 14 otot yang aktif, sedangkan untuk cemberut bisa sampai 32 otot. Akibatnya energi cemberut itu lebih banyak daripada energi senyum. Senyum itu bisa kalau dalam hatinya rindu membahagiakan orang lain. Kalau orang kita ajak senyum maka akan terbawa senyum. Orang yang marah dihadapi dengan senyum insya Allah akan reda. Semakin lengkap ilmu tentang senyum akan makin nikmat senyum kita. Maka orang-orang yang akan menjadi contoh yang baik adalah orang yang yakin akan kebenaran yang dicontohkannya itu. Orang yang kurang ilmu akan sulit menjadi contoh.

Hal yang kedua adalah; orang itu dapat menjadi contoh kalau ia sudah mengamalkannya, kalau tidak mengamalkannya tidak akan ada ruhnya. Orang yang sibuk memberi contoh tetapi orang itu belum menikmatinya akan menjadi susah.

Nabi Muhammad SAW menyuruh sedekah, ditandai dengan setiap orang yang meminta tidak akan ditolaknya. Sedangkan kita menyuruh bersedekah, dalam bersedekah harus berfikir-fikir terlebih dahulu. Nabi Muhammad SAW menyuruh untuk hidup bersahaja dengan rumahnya yang sederhana. Apa yang diucapkan sama dengan yang diperbuat. Dalilnya adalah; “Amat besar kemurkaan Allah apabila ada yang berkata-kata apa yang tidak diperbuatnya”.

Hal ketiga adalah; kalau ingin menyuruh/menjadi contoh itu harus sabar, karena sabar itu indah. Karena menyuruh orang lain itu tidak seperti membalikkan tangan. Pemimpin yang tidak punya kesabaran tidak akan dapat memimpin dengan baik. Makanya kalau punya anak harus sabar. Membalikkan hati anak, bukan tugas kita tetapi Allahlah yang melakukannya. Tugas kita adalah meberikan contoh. Kalau belum menurut sekarang, mungkin besok. Kalau pemimpin tidak punya kesabaran tidak akan efektif.

Hal yang keempat adalah; harus ikhlas, ciri orang yang ikhlas itu adalah jarang kecewa. Orang yang ikhlas itu dipuji/dicaci sama saja. Kalau kita bertambah semangat ketika dipuji, dan patah semangat karena dicaci, tidak melakukan karena tidak ada yang memuji itu namanya kurang ikhlas. Kita hanya melakukan saja, mau dipuji atau tidak silakan saja, Allah Maha Melihat. Makanya terus memberi contoh sambil terus berharap diterima Allah amalan kita. Dengan kombinasi keyakinan, yang kita contohkan menjadi bagian dari diri kita, kesabaran yang prima, dan keikhlasan.

Hati itu tidak bisa disentuh kecuali oleh hati juga. Kalau sudah diberi contoh dan tidak ada yang mengikuti, tidak apa-apa karena tidak akan habis pahalanya jika tidak ada yang mengikuti. Dalilnya: “Sekecil apapun perbuatan kembali kepada kita”. Lakukan saja. Dan tidak boleh ujub, misalnya; ketika kita sukses dalam memberi contoh, jangan ujub, karena orang lain berubah belum tentu karena contoh kita. Ketika kita memberi contoh di rumah, tetangga mengikuti, orang lain mengikuti, kita tidak boleh ujub karena akan hilang pahalanya. Jangan pernah merasa berjasa. Jangan merasa sudah merubah orang lain, karena yang membolakbalikkan hati adalah hanya Allah. Kalau kita sudah beramal sebaiknya dilupakan saja. Piala sebesar apapun akan kecil artinya, yang paling berharga adalah keikhlasan. Apalah artinya jika kita medapat piala yang akan membuat kita jadi riya.

Tingkatkan diri kita menjadi contoh mulai dari wajah yang senyum, jadikan contoh, sapa kepada siapapun, ucapan salam. Lakukan apa yang kita inginkan orang lain lakukan, baca Qur’an. Kalau ingin anak-anak kurang menonton TV kita harus mencontohkan terlebih dahulu.

Rahasia kekuatan pemimpin adalah suri tauladan. Sebagai contoh, mengapa P4 gagal diterapkan di Indonesia? Sederhanya sekali jawabannya, yaitu tidak ada contohnya. Kita jadi bingung karena tidak ada yang paling paham tentang P4.

Rasulullah SAW adalah suri tauladan. Ketika Rasul mengajak jihad, beliau langsung ada di barisan paling depan. Bahkan Imam Ali mengatakan kalau pertempuran sudah berkecamuk begitu dashyat maka kami berlindung di balik Rasul. Beliau itu bertempur paling depan, bersedekah seperti angin dan hidup bersahaja. Ketika Rasul menyuruh bertahajud, kakinya sampai bengkak. Ketika Rasul menyuruh shaum perutnya sampai diganjal dengan batu. Ketika Rasul menyuruh orang berakhlak mulia, beliaulah yang akhlaknya paling mulia. Apapun yang beliau katakana kepada umatnya, pasti beliau lakukan. Itulah sebabnya ribuan tahun sampai kini, ribuan kilometer jaraknya, masih tetap kuat pengaruhnya. Kepemimpinan itu adalah pengaruh. Siapa yang pengaruhnya paling kuat dialah yang kepemimpinannya paling kuat.

Jika kita ingin menyelamatkan orang lain harus terlebih dahulu menyelamatkan diri. Bagaimana mungkin menyelamatkan orang lain, kalu diri tidak selamat. Selamatkan diri kita agar punya kemampuan menyelamatkan orang lain. Kita tidak akan dapat menolong orang lain kalau kitanya rusak.

Rahasia lainnya, pemimpin dalam Islam itu adalah pelayan umat. Jadi kalau diilustrasikan lewat piramida, piramidanya seperti piramida terbalik, dan pemimpin adalah yang di bawah. Maka siapapun yang menjadi pemimpin, dia harus mengeluarkan pengorbanan yang paling besar dibanding dengan orang yang dipimpinnya. Pemimpin harus berpikir keras, sekuat-kuatnya untuk memajukan orang yang dipimpinnya. Ini baru pemimpin sukses. Seorang guru yang baik adalah yang membuat murid-muridnya pintar, kalau tidak guru tersebut dianggap tidak bisa mengajar. Orang tua yang sukses adalah orang tua yang mengeksploitir dirinya supaya anaknya lebih baik dari dirinya. Ibu dan Bapak masing-masing memiliki pengalaman dan masa lalu kemudian menikah, ini akan lebih bagus tentunya. Bayangkan: dua potensi, kapasitas, ilmu dan
masa lalu bersatu menjadi anak, seharusnya anak ini menjadi brilian tetapi kadang-kandang kita terlalu sibuk masalah kantor, masalah uang akibatnya anak jadi gagal.

Pemimpin yang sukses adalah yang selalu berpikir menjadi manfaat yang paling besar bagi orang lain. Hal yang pertama adalah bagaimana orang yang kita pimpin jadi ahli ibadah. Sebab kalau yang kita pimpin jauh dari Allah, siapa lagi yang akan menolong. Misal kita punya toko, kita harus berjuang agar karyawan yang ada jadi dekat dengan Allah, sebab kalau mereka dekat dengan Allah, Allah pasti akan menolong. Seorang suami harus berpikir sekuat-kuatnya agar istri dan anak dekat dengan Allah, sebab bisa saja kita tiba-tiba mati. Tetapi kalau dia dekat dengan Allah, Allahlah yang melindungi. Perlindungan ini jauh dari jangkauan manusia. Seorang suami itu bukan pemberi rezeki, suami itu sama-sama adalah pemakan rezeki.

Jadi ini penting sekali untuk meningkatkan ibadah, sebab pemimpin bukan pemberi uang, pemimpin bukan penolong. Allahlah yang menolong. Kalau yang memimpin durhaka kita yang mengikuti akan ketiban pulungnya. Maka pemimpin yang baik harus berpikir keras bagaimana pengikutnya mendapat ilmu agama, atau dimotivasi untuk ibadah dan sinergi dengan doa.

Kalau kita memimpin toko dengan sepuluh orang karyawan. Semuanya ahli tahajud, shaum, baca Qur’an bayangkan apa yang akan diberikan Allah kepada mereka. Jika kita punya pabrik 1000 orang, bikinlah sistem yang membuat orang bisa shalat berjamaah, bisa shalat tahajud dengan tahajud call. Buat supaya dapat baca Qur’an satu hari satu juz, bisa diharapkan sebulan khatam Al-Qur’an. Selesai kerja keras sinergikan dengan doa di malam hari. Doa ini adalah fasilitas senjata yang jarang kita gunakan belakang ini. Pemimpin harus selalu memperhatikan kualitas ibadah yang dipimpinnya. Tanpa ibadah yang bagus akhlak tidak akan bagus pula.

Hal yang kedua adalah pemimpin baik yang akan sukses adalah yang berpikir keras bagaimana orang-orang yang dipimpinnya bisa menjadi khalifah di dunia ini, pandai, profesional dan kerjanya bagus. Dia korbankan dirinya supaya orang-orang disekelilingnya bertambah pintar. Kebahagiaan kita itu adalah ketika melihat orang lain sukses. Orang yang mengikuti kita jadi pintar karena Allah yang membuatnya pintar, bukan karena kita. Kita beruntung karena terpilih jadi jalannya yaitu belajar kepada kita, bisa saja Allah menggerakkannya belajar kepada orang lain, dan orang lain yang mendapatkan pahalanya.

Kita harus sekuat tenaga membuat orang-orang di sekitar kita pintar, kalau bawahan selalu meminta nasihat dan saran kepada kita. Berarti kita tidak akan maju. Dan kita akan membuat mereka tergantung. Kita sebagai pemimpin harus punya banyak waktu untuk belajar, harus banyak waktu untuk mengup-grade, memperbaiki diri kita, maka berikan ilmu agar mereka maju.

Pimpinan harus berhasil mencari masalah, dia berhasil merumuskan penyelesaian masalah, dan dia berhasil melakukan apa yang dia rumuskan.

Pemimpin selalu membuat orang-orang disekitarnya pintar, selalu menemukan masalah, bisa mencari solusinya. Kita jangan sok pintar mencari solusi sendiri. Jadi bukan pemimpin yang baik jika segalanya dikerjakan sendirian. Akan capai nantinya, pemimpin adalah yang dapat membuat orang bangkit rasa percaya dirinya.

Hal yang ketiga adalah; setiap orang yang kita pimpin dia harus punya kemampuan dakwah, pemimpin yang baik adalah dia harus berfikir bagaimana murid-murid bisa dakwah, anak, istri bisa dakwah. Suplailah ilmu, wawasan Dimanapun kamu berada harus menjadi figur contoh, dakwahkan islam dengan baik.

Misalkan kita punya pabrik dengan 1000 karyawan jadinya akan ada 1000 mubaligh. Akibatnya karena kita jadi pemimpin, orang-orang jadi dekat dengan Allah, jadi profesional, orang-orang semuanya jadi agent of change yang menyebarkan perubahan kepada masyarakatnya, itulah pemimpin sejati, dan itulah yang dilakukan Rasul. Para sahabatnya semua jadi ahli ibadah yang tangguh, jadi pemimpin yang jagoan, profesional dan menyebar menjadi sarana kemuliaan dan martabat bagi umat, inilah pemimpin yang dibutuhkan.

Andaikata presiden di suatu negara seperti ini menjadi suri tauladan, setiap patah katanya, perbuatannya, ibadahnya, profesionalismenya dan ia adalah orang yang benar-benar mengeksploitir dirinya agar rakyatnya menjadi ahli ibadah semuanya. Andaikata sebelum rapat kabinet harus dibacakan ayat-ayat Al-Quran, dan prasyarat jadi calon menteri adalah harus hafal minimal lima juz. Menteri-menteri yang dipilih adalah yang paling kuat ibadahnya, paling profesional dan figur dirinya menjadi suri tauladan. Kehidupannya harus zuhud. Impian ini dapat menjadi kenyataan dengan gampang saja jika Allah
menghendaki. Mulainya adalah dari diri masing-masing.

Targetnya cuma diri dan rumah terlebih dahulu. Apa artinya kantor sukses kalau rumah hancur. Biasanya jatuhnya pemimpin berawal dari rumahnya. Janganlah memikirkan negara yang besar, coba pikirkan negara mini kita dahulu yaitu tubuh kita ini. Kemudian baru mulai membenahi kerajaan rumah kita.

Kuncinya yang nomor satu adalah JUJUR. Sukses apappun jika dengan jujur, pasti diridhoi Tuhan. Lebih baik jadi harimau sehari, daripada jadi kambing seabad.

Bonusnya adalah “Barangsiapa yang banyak bertobat, maka Allah akan menghilangkan segala kesedihan hati, melapangkan segala urusan dan Allah akan memberikan rezeki dari tempat yang tidak diduga-duga.” Ini akan menjadi penambah semangat bagi kita semua.

Jadi ingat 3 M AA Gym.
Mulai dari diri sendiri
mulai dari yang kecil2
mulai sekarang

Walhamdulillahirrobil’alamin

Perbedaan BAIK dan BENAR

Kenapa dalam soal essay waktu sekolah dulu, sering kita temukan kalimat berikut:

“Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan Baik dan Benar!”

Contoh kasus soal yang diberikan:

Mana yang lebih berat, 1 Kg kapas dan 1 Kg besi?

Kalau penjawab menjawab dengan baik : Lebih berat besi, karena massanya adalah seberat bla bla, sedangkan kapas bla bla

Kalau penjawab menjawab dengan benar : keduanya sama.

Kalau menjawab baik dan benar : Keduanya memiliki bobot total yang sama, akan tetapi massa benda kapas lebih ringan dari besi. pada kondisi pengujian dengan volume yang sama, akan lebih berat besi.

Nih kalau di kampus, misalnya kalau dosennya baik, rekan2 bisa jawab apapun yg penting masih ada hubungannya pasti masih dikasih “ongkos tulis” karena jawaban diberikan itu masuk di akal/ mengesankan buat dosennya.

Tapi kalo dosennya “kaku” ya dia cuma nerima jawaban “A” itu “A”, bukan “A” itu “B”, atau “a”. bisa diartikan dosen “kaku” itu cuma nerima jawaban yang udah dibukukan sebelumnya. Jadi hati-hati aja deh kalo jawab pertanyaan yang ada kata “Benar”nya doang, hehehe. ^_^

Contoh Kasus Lain.

(Teman dan Rokok)
Baik: teman yang baik memberi rokok kepada teman yang butuh rokok
Benar: teman yang benar menganjurkan tidak merokok karena merusak kesehatan

(Maling dan Uang)
Baik: maling yang baik membagikan hasil jarahannya kepada orang yang membutuhkan
Benar: tidak mencuri/kalaupun sudah mencuri bertobat atau mengaku.

(Pemerintah dan Rakyat)
Baik: pemerintah membagi-bagikan uang pada rakyat tanpa harus kerja
Benar: pemerintah menciptakan lapangan kerja

(Istri dan Suami)
Baik: istri berselingkuh, tapi suami tidak tahu.
Benar: Istri tidak berselingkuh/ istri mengaku telah berselingkuh

(Anak dan Ayah)
Baik: ayah yang baik selalu memenuhi apa yang diminta anaknya.
Benar : ayah yang benar mengetahui apa yang dibutuhkan anaknya.

Intinya, penggunaan kalimat “Jawab dengan baik dan benar” itu supaya menghindari salah tafsir gan.Karena Baik itu menurut perasaan manusia, sedangkan Benar itu hasil dari pencarian, pengujian, pembuktian, fakta,dsb.

Baik itu relatif, tapi kalau benar itu mutlak, yah kira-kira gitu lah.

So, Bagaimana menurut anda ???